_KETIKA CINTA DI LANDASI OLEH
NAFSU_
Sungguh sebuah fenomena yang
tak mengagetkan lagi, ketika seorang yang dilanda cinta secara berlebihan
terhadap lawan jenis hingga harus merelakan sesuatu yang berharga dalam
hidupnya. Entah itu harta, tahta bahkan kehormatan pun rela di serahkan.
Tak dapat di pungkiri pula,
pergaulan pemuda saat ini memanglah terbilang luar biasa. Mengapa demikian?...
Sekarang banyak sekali
contohnya di sekeliling kita, remaja SMP ataupun SMA sudah berani mengumbar
kemesraan di berbagai tempat. Mereka tak lagi punya malu. Mungkin dulu harus
mencari tempat-tempat khusus agar tidak terlihat banyak orang. Sekarang tempat
umum pun bisa dijadikan mereka tempat untuk mengumbar kemesraan. Seakan-akan
dunia ini hanya milik berdua saja. Sungguh ironi memang, ketika manusia
termakan oleh gemerlapnya lampu sorot dunia, mereka menghalalkan segala cara.
Seakan-akan kata-kata “Dosa” itu hanya di ibaratkan cerita mitos yang tak ada
wujudnya, itu semua karena hanya demi sebuah keinginan hasrat nafsu semata.
Seperti kisah nyata yang
terjadi kepada teman saya semasa SMK. Ia seorang yang baik, dan tak pernah
neko-neko. Kesalahan yang terjadi pada kalangan remaja pada umumnya. Ia terlena
oleh cinta dunia dan nafsu syahwat yang menyesetkan mata.
Kehormatannya direnggut oleh
kekasihnya dengan memberikan janji kepadanya bahwa ia akan bertanggung jawab
atas semua perbuatan yang ia lakukan kepadanya. Tapi semua itu hanya sebuah
janji palsu demi memikat dan mendapatkan kenikmatan semata.
Setelah semua terjadi, ia
telah mnyesali perbuatannya, tak hanya itu, ia juga menyesal telah mempercayai
kata-kata lelaki itu. Kini ia ditinggalkan dan sang lelaki akan menikah dengan
wanita lain. Namun semua telah terlanjur dan nasi sudah menjadi bubur.
Sebuah pengalaman yang sangat
mengejutkan mata. ketika dimana ia semasa sekolah dikenal sebagai wanita
baik-baik, sholehah dan gak neko-neko. Dan ironinya ia harus terjebak di lubang
hitam yang menyesatkannya.
Memang sebuah gambaran yang
bisa di katakan gambaran yang sungguh mencengangkan mata kita. Ketika seorang
wanita harus rela melepaskan semua hak kepemilikannya demi kekasih yang ia
cintai, bahkan kehormatannya pun tak ada nilainya sama sekali. Ketika cinta
dilandasi oleh sebuah nafsu, saat itu pula manusia akan mulai kehilangan
akalnya untuk berfikir jernih. Sesungguhnya cinta yang hakiki adalah cinta yang
selalu menitiberatkan pada sang penciptanya dan jika manusia mencintai umatnya
itu karena cintanya itu selalu tercurahkan kepada penciptanya, maka ia akan
selamat dari hal-hal yang demikian.
Sering sekali seseorang
menyalah artikan tentang cinta, cinta yang sesungguhnya adalah sebuah pintu
untuk taaruf, saling mengenal dan memahami. Suatu jembatan untuk menuju
keindahan hati.