Selasa, 12 Februari 2013


_KETIKA CINTA DI LANDASI OLEH NAFSU_

Sungguh sebuah fenomena yang tak mengagetkan lagi, ketika seorang yang dilanda cinta secara berlebihan terhadap lawan jenis hingga harus merelakan sesuatu yang berharga dalam hidupnya. Entah itu harta, tahta bahkan kehormatan pun rela di serahkan.
Tak dapat di pungkiri pula, pergaulan pemuda saat ini memanglah terbilang luar biasa. Mengapa demikian?...
Sekarang banyak sekali contohnya di sekeliling kita, remaja SMP ataupun SMA sudah berani mengumbar kemesraan di berbagai tempat. Mereka tak lagi punya malu. Mungkin dulu harus mencari tempat-tempat khusus agar tidak terlihat banyak orang. Sekarang tempat umum pun bisa dijadikan mereka tempat untuk mengumbar kemesraan. Seakan-akan dunia ini hanya milik berdua saja. Sungguh ironi memang, ketika manusia termakan oleh gemerlapnya lampu sorot dunia, mereka menghalalkan segala cara. Seakan-akan kata-kata “Dosa” itu hanya di ibaratkan cerita mitos yang tak ada wujudnya, itu semua karena hanya demi sebuah keinginan hasrat nafsu semata.
Seperti kisah nyata yang terjadi kepada teman saya semasa SMK. Ia seorang yang baik, dan tak pernah neko-neko. Kesalahan yang terjadi pada kalangan remaja pada umumnya. Ia terlena oleh cinta dunia dan nafsu syahwat yang menyesetkan mata.
Kehormatannya direnggut oleh kekasihnya dengan memberikan janji kepadanya bahwa ia akan bertanggung jawab atas semua perbuatan yang ia lakukan kepadanya. Tapi semua itu hanya sebuah janji palsu demi memikat dan mendapatkan kenikmatan semata.
Setelah semua terjadi, ia telah mnyesali perbuatannya, tak hanya itu, ia juga menyesal telah mempercayai kata-kata lelaki itu. Kini ia ditinggalkan dan sang lelaki akan menikah dengan wanita lain. Namun semua telah terlanjur dan nasi sudah menjadi bubur.
Sebuah pengalaman yang sangat mengejutkan mata. ketika dimana ia semasa sekolah dikenal sebagai wanita baik-baik, sholehah dan gak neko-neko. Dan ironinya ia harus terjebak di lubang hitam yang menyesatkannya.
Memang sebuah gambaran yang bisa di katakan gambaran yang sungguh mencengangkan mata kita. Ketika seorang wanita harus rela melepaskan semua hak kepemilikannya demi kekasih yang ia cintai, bahkan kehormatannya pun tak ada nilainya sama sekali. Ketika cinta dilandasi oleh sebuah nafsu, saat itu pula manusia akan mulai kehilangan akalnya untuk berfikir jernih. Sesungguhnya cinta yang hakiki adalah cinta yang selalu menitiberatkan pada sang penciptanya dan jika manusia mencintai umatnya itu karena cintanya itu selalu tercurahkan kepada penciptanya, maka ia akan selamat dari hal-hal yang demikian.
Sering sekali seseorang menyalah artikan tentang cinta, cinta yang sesungguhnya adalah sebuah pintu untuk taaruf, saling mengenal dan memahami. Suatu jembatan untuk menuju keindahan hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar